Jumat, 25 November 2022

​Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa adalah Kerajaan Demak: Pendiri dan Masa Jayanya

​Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa adalah Kerajaan Demak: Pendiri dan Masa Jayanya


Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa adalah Kerajaan Demak. Kerajaan Demak juga sering disebut juga sebagai Kesultanan Demak merupakan sebuah Kerajaan Islam yang berada di daerah Demak, Jawa Tengah.

Pendiri Kerajaan Demak adalah Raden Patah, seorang putra Raja Majapahit yang beristrikan keturunan China. Raden Patah lalu digantikan oleh Cu-cu atau Sumangsang. 

Dirangkum dari buku "Sejarah untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas Program Bahasa" (2008) oleh Nana Supriatna, Penerbit Grasindo Media Pratama, pada 1507, Pati Unus yang dikenal dengan nama Pangeran Sabrang Lor naik takhta dan menjabat sebagai Sultan Demak. Kemudian, pada 1512 dan 1513 Pati Unus melancarkan serangan terhadap Malaka untuk memperkuat perdagangannya di Selat Malaka dan Laut Jawa. 

Pada 1527, Kerajaan Demak merebut ibu kota Kerajaan Majapahit sehingga riwayat Kerajaan Majapahit berakhir. Kerajaan Demak lalu melakukan ekspansi ke beberapa kerajaan kecil antara lain Banyumas, Bagelen, Klungkung, Pengiang, Terung, dan Tuban. 

Selanjutnya, kerajaan-kerajaan kecil bercorak Hindu seperti Wirasari, Madiun, Blora, Surabaya, Pasuruan, Lamongan, Blitar, Wirasaba, Kediri, dan Blambangan berhasil direbut dan dipersatukan di bawah Kerajaan Demak. 

Puncak kejayaan Kerajaan Demak 
Puncak kejayaan Kerajaan Demak berada di bawah pemerintahan Sultan Trenggono sejak 1521 hingga 1546. Namun, sejak diperintah oleh raja-raja pengganti sultan tersebut, Kerajaan Demak mengalami kemunduran dan akhirnya runtuh. 
Salah satu penyebab keruntuhan adalah adanya perselisihan di antara anggota keluarga saling memperebutkan takhta kerajaan. 

Masjid Agung Demak merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Demak yang ada sampai sekarang. Masjid Agung Demak ini dipercaya merupakan masjid pada masa Kesultanan Demak yang didirikan oleh Walisongo.

Persebaran Islam di Pulau Jawa 

Kerajaan Demak ini cukup memiliki andil yang besar dalam persebaran Islam di tanah air khususnya di Pulau Jawa dan sebagai penakluk kekuasaan Hindu Majapahit. 

Kerajaan Demak banyak melahirkan para wali dari Wali Songo, seperti Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, Sunan Kudus, dan Sunan Muria. Peranan sunan-sunan tersebut sangat besar dalam penyebaran Islam di Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

Dalam waktu singkat, pemeluk Islam di Jawa Tengah dan Jawa Timur semakin meningkat, walaupun para penganutnya tidak melepaskan unsur-unsur Hindu dalam kehidupan tradisi yang mereka jalankan sehari-hari.

Realisasi penyebaran Islam tersebut ialah didirikan masjid-masjid besar di Demak dan Kudus sebagai peninggalan Kerajaan Demak. Masjid Raya Demak adalah perpaduan antara gaya Jawa (Hindu) dan gaya Islam. 

Persebaran Islam di Pulau Jawa 

Kerajaan Demak ini cukup memiliki andil yang besar dalam persebaran Islam di tanah air khususnya di Pulau Jawa dan sebagai penakluk kekuasaan Hindu Majapahit. 

Kerajaan Demak banyak melahirkan para wali dari Wali Songo, seperti Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, Sunan Kudus, dan Sunan Muria. Peranan sunan-sunan tersebut sangat besar dalam penyebaran Islam di Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

Dalam waktu singkat, pemeluk Islam di Jawa Tengah dan Jawa Timur semakin meningkat, walaupun para penganutnya tidak melepaskan unsur-unsur Hindu dalam kehidupan tradisi yang mereka jalankan sehari-hari.

Realisasi penyebaran Islam tersebut ialah didirikan masjid-masjid besar di Demak dan Kudus sebagai peninggalan Kerajaan Demak. Masjid Raya Demak adalah perpaduan antara gaya Jawa (Hindu) dan gaya Islam. 




0 comments:

Posting Komentar

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

About

Popular Posts

Blog Archive

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

BTemplates.com

Blogroll

Blogroll

About

Copyright © Pelajaran Online[RISA] | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com