Isi Kandungan Q.S. Asy- Syams ayat 1-10, Q.S. Ali Imran ayat 190 dan Hadits Riwayat Bukhari dari Abu Hurairah tentang Rahmad Allah Melebihi Murka-Nya
MENIKMATI KEKUASAAN DAN RAHMAT ALLAH SWT
Keberuntungan Orang yang Menjaga Kebersihan Jiwa dan Kerugian Bagi yang Mengotorinya
A. Q.S. Asy-Syams ayat 1-10
Isi Kandungan Q.S. Asy-Syams ayat 1 sampai 10
1. Tujuh Fenomena Alam yang menakjubkan
Pada awal surah asy-Syams ini (ayat 1-7), Allah Swt. menunjukkan sebagian dari betapa luar biasa ciptaan-Nya: matahari, bulan, siang, malam, langit, bumi, dan jiwa manusia. Semuanya berjalan teratur dalam hukum yang telah ditentukan-Nya (sunnatullah), yaitu:
a. “Demi matahari dan cahayanya di pagi hari” yakni sinarnya atau cahayanya yang memberi manfaat bagi tumbuhan-tumbuhan maupun makhluk hidup lainnya.
Sedangkan Qatadah mengatakan: wadluhaaHaa (“Pada pagi hari”) yakni siang secara keseluruhan. Ibu Jarir mengatakan bahwa yang benar adalah dengan mengatakan: “Allah bersumpah dengan matahari dan siangnya, karena sinar matahari yang paling tampak jelas adalah pada siang hari”.
b. “Dan bulan apabila mengiringinya” “Yakni mengikutinya.” yaitu, ketika matahari tenggelam, bulan muncul.
Sedangkan Qatadah mengatakan: “Yakni jika mengikutinya pada malam bulan purnama, jika matahari tenggelam maka rembulan akan muncul.
Ibnu Zaid mengatakan: “Bulan mengikutinya pada pertengahan pertama setiap bulan. Kemudian matahari mengikutinya, dimana bulan mendahuluinya pada pertengahan terakhir setiap bulan.”
c. “Dan siang apabila menampakkannya” yakni siang apabila terang benderang.” siang ketika nampak jelas dengan cahayanya dan sinarnya dan menyingkap kegelapan.
d. “Dan malam apabila menutupinya” Yakni jika malam menutupi matahari, yaitu saat matahari terbenam sehingga seluruh ufuk menjadi gelap.
e. “Dan langit serta pembinaannya” “yaitu langit dan pembangunannya, ketinggiannya yang demikian hebat yang amat sempuna indah.
f. “Dan bumi serta penghamparannya”, yakni Allah Swt. membentangkan dan memperluasnya sehingga memungkinkan seluruh makhluk untuk memanfaatkan bumi dengan berbagai seginya.
g. “Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya)”, yakni penciptaan yang sempurna lagi tegak pada fitrah yang lurus.
h. “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya)” Yakni Allah mengenalkan dan memahamkannya tentang ketakwaan dan kebaikannya, dan kefasikan dan keburukan.
2. Sumpah Allah Swt.
Setelah Allah Swt bersumpah dengan hal-hal (ciptaan-Nya) di atas, pada ayat 9 dan 10 surah asy-Syams ini menjelaskan apa yang hendak ditekankan Allah Swt dengan sumpah-sumpah di atas, yaitu:
a. Sungguh beruntung dan akan meraih segala apa yang diharapkannya siapa yang menyucikan jiwa dan mengembangkan dirinya. Firman Allah:
9. "Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu"
Makna asal kata “ زَكَّى “ adalah bertambahnya kebaikan, Maksudnya bahwa siapa saja yang berusaha untuk menyucikan, memperbaiki, dan mengisi jiwa dengan memperbanyak amalan ketaatan dan kebaikan, serta menjauhi segala keburukan, maka pastilah dia akan beruntung. Berarti beruntunglah orang yang mensucikan dirinya ( dengan iman dan taqwa kepada Allah) dan membersihkannya dari akhlak tercela dan berbagai hal yang hina.
b. Sungguh merugilah siapa yang memendamnya, yakni menyembunyikan kesucian jiwanya.
10.” dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya”
Maksud mengotorinya, pada posisi manusia menghinakan dan menjauhkan diri dari petunjuk Allah sehingga dia berbuat maksiat dan meninggalkan ketaatan kepada Allah SWT.
Makna asal kata adalah menutupi. Orang yang bermaksiat, artinya dia telah
menutupi jiwanya yang mulia dengan melakukan berbagai macam dosa, menguburnya dengan berbagai hal yang rendah dan hina, menghancurkan dan merusaknya dengan perbuatan yang tercela, sehingga jiwanya pun menjadi jiwa yang rendah dan hina. Sehingga dengan hal itu, jiwa tersebut berhak mendapatkan kesengsaraan dan kerugian (di akhirat).
0 comments:
Posting Komentar