Read More

Slide 1 Title Here

Slide 1 Description Here
Read More

Slide 2 Title Here

Slide 2 Description Here
Read More

Slide 3 Title Here

Slide 3 Description Here
Read More

Slide 4 Title Here

Slide 4 Description Here
Read More

Slide 5 Title Here

Slide 5 Description Here

Sabtu, 26 November 2022

Gerhana matahari

 Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari sehingga terlihat menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari di langit bumi. Berdasarkan cara tertutupnya matahari, terdapat empat jenis gerhana matahari: gerhana matahari total, gerhana matahari cincin, gerhana matahari sebagian, dan gerhana matahari hibrida/campuran. Walaupun bulan berukuran sekitar 400 kali lebih kecil daripada matahari, bulan terletak sekitar 400 kali lebih dekat ke bumi sehingga kedua benda langit ini tampak hampir sama besar di langit bumi. Karena orbit bulan berbentuk elips, jaraknya dari bumi sedikit berubah-ubah sehingga kadang tampak lebih besar dan mampu menutupi matahari (menyebabkan gerhana total) atau kadang lebih kecil dan hanya dapat menyebabkan gerhana matahari cincin.

Gerhana matahari total
Gerhana matahari total terjadi ketika bulan menutupi matahari sepenuhnya, seperti terlihat di gambar gerhana matahari 1999 ini. Tonjolan matahari terlihat di tepi matahari (berwarna merah) dan korona terlihat berwarna putih.
Gerhana matahari cincinGerhana matahari sebagian
  • Gerhana matahari cincin (kiri, Mei 2012) terjadi ketika bulan tidak cukup besar untuk menutupi seluruh matahari, sehingga matahari tampak sebagai "cincin" cahaya di sekeliling bulan.
  • Dalam gerhana matahari sebagian (kanan, Oktober 2014) matahari tidak ditutupi seluruh piringan bulan sehingga hanya tertutup sebagian.

Gerhana matahari tidak terjadi di setiap fase bulan baru, karena orbit bulan memiliki kemiringan 5° terhadap bidang ekliptika (bidang orbit bumi mengelilingi matahari) sehingga posisi bulan sering kali tidak satu bidang dengan bumi dan matahari. Gerhana hanya terjadi jika bulan cukup dekat dengan bidang ekliptika pada saat yang bersamaan dengan bulan baru. Kedua peristiwa ini terjadi dengan jadwal berbeda: bulan baru terjadi sekali setiap 29,53 hari (bulan iqtirani atau sinodis) sedangkan bulan melintasi ekliptika dua kali setiap 27,21 hari (bulan drakonis). Karena itu, gerhana matahari maupun bulan hanya terjadi pada saat kedua peristiwa ini terjadi berdekatan, yaitu pada "musim gerhana". Secara matematis, setiap tahunnya terjadi minimal dua musim gerhana, dengan total dua hingga lima gerhana matahari, dan gerhana matahari total terjadi maksimal dua kali. Gerhana matahari total lebih langka karena posisi bulan harus lebih tepat berada di tengah-tengah garis antara matahari dan pengamat di bumi, dan posisi bulan harus cukup dekat sehingga tampak cukup besar dan tidak terjadi gerhana cincin. Selain itu, peristiwa gerhana matahari total biasanya hanya terlihat di sebuah jalur kecil di permukaan bumi; di luar jalur tersebut pada saat yang sama hanya terlihat gerhana sebagian (di dalam penumbra).

Gerhana adalah fenomena alam, tetapi dalam sejarahnya sering dianggap sebagai pertanda atau firasat, dan dapat memicu rasa takut karena matahari tampak hilang dan langit menjadi gelap secara tiba-tiba. Karena tempat dan waktu gerhana matahari masa lalu dapat diketahui melalui perhitungan astronomi, catatan sejarah mengenai gerhana (misal Gerhana Matahari Asyur) memungkinkan sejarawan mengetahui dengan pasti tanggal sebagian peristiwa masa lalu dan memperkirakan tanggal atau tahun peristiwa-peristiwa terkait. Perubahan posisi rasi bintang saat terjadi saat gerhana matahari Mei 1919 digunakan sebagai salah satu bukti teori relativitas umum Albert Einstein.

Mengamati gerhana matahari secara langsung dapat membahayakan mata, karena di luar fase gerhana total radiasi dari matahari akan langsung memancar ke retina dan mengakibatkan kerusakan permanen. Untuk mengamati gerhana matahari dengan aman, digunakan filter tertentu untuk melindungi mata, atau mengamatinya secara tidak langsung, misalnya dengan memproyeksikannya ke sebuah layar kertas menggunakan kamera lubang jarum, teropong, atau teleskop kecil.

Read More

Gerhana Bulan

 Gerhana Bulan terjadi ketika Bulan terutup oleh bayangan Bumi.[1] Peristiwa ini hanya dapat terjadi ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan tepat atau hampir membentuk garis lurus dan Bulan berada dalam fase Bulan purnama. Jenis dan durasi gerhana Bulan bergantung pada jarak Bulan terhadap simpulnya di orbit.

Totalitas selama gerhana Bulan yang terjadi pada 21 Januari 2019. Cahaya Matahari terhalangi oleh Bumi dan cahaya yang mencapai Bulan hanya cahaya matahari yang direfraksikan oleh atmosfer Bumi.
Diagram gerhana bulan: Bayangan Bumi yang menutupi Bulan

Bulan yang mengalami gerhana total juga sering disebut blood moon (bulan darah) karena warna kemerahannya. Warna tersebut merupakan akibat dari cahaya Matahari yang terefraksi oleh atmosfer Bumi dan mencapai permukaan Bulan. Alasan yang sama juga menyebabkan warna kemerahan di langit Bumi saat Matahari terbit dan Matahari terbenam.

Tidak seperti gerhana Matahari yang hanya dapat dilihat dari wilayah dengan luas yang kecil, gerhana Bulan dapat dilihat dari seluruh bagian Bumi yang berada di sisi malam. Gerhana Bulan dapat berdurasi hingga hampir dua jam, sementara gerhana Matahari hanya berlangsung selama beberapa menit di wilayah tertentu. Selain itu, gerhana Bulan juga aman dilihat dengan mata telanjang dan tanpa perangkat pelindung khusus. Hal ini karena cahaya Bulan saat gerhana sangat redup, lebih redup daripada Bulan purnama.

Read More

Kondisi bumi

 kondisi bumi adalah keadaan permukaan bumi Kondisi bumi berbentuk relief (tidak rata)

Read More

Litosfer

 

Pengertian Litosfer dan Manfaatnya

Secara etimologi, litosfer berasal dari bahasa Yunani yakni dari kata lithos yang berarti batu dan sphere (sphaira) yang berarti bulatan. Oleh karena itu, litosfer artinya adalah lapisan batuan yang membentuk kulit bumi. Litosfer merupakan lapisan bumi paling atas setebal 66 km yang terdiri dari batuan. Oleh karena itu, litosfer sering diartikan sebagai pembentuk muka bumi yang terdiri dari batuan dan mineral.

Lapisan litosfer memiliki manfaat seperti berikut:

  1. Sebagai sumber energi (minyak bumi dan batubara)
  2. Sebagai pemenuhan kebutuhan industri (besi dan aluminium)
  3. Sebagai bahan pembuat perhiasan (mineral, intan, emas, perak)
  4. Sumber energi dan bahan peledak (uranium)
  5. Sumber bahan baku pupuk (nitrogen dan fosfat)
Read More

Atmosfer

 

Pengertian Atmosfer, Manfaat, dan Fungsinya

Pengertian Atmosfer

Atmosfer itu berasal dari bahasa Yunani yakni “Atmos“ yang berarti “uap air atau gas” serta “Sphaira“ yang berartikan “selimut”. Jadi Atmosfer tersebut dapat diartikan ialah sebagi lapisan gas yang menyelimuti suatu planet, termasuk juga bumi, dari permukaan planet itu sampai jauh di luar angkasa dengan ketebalan ialah kurang lebih 1.000 km dari permukaan bumi serta juga bermassa 59 x 1014 ton. Di Bumi, atmosfer tersebut terdapat dari ketinggian 0 km dari permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan pada bumi.

Apakah atmosfer hanya ada di Bumi? Tentu saja tidak. Beberapa planet lainnya juga dilapisi oleh atmosfer, tetapi kandungannya berbeda-beda.

Fungsi Atmosfer

Atmosfer berfungsi mengatur proses penerimaan panas sinar matahari. Atmosfer melakukannya dengan menyerap dan memantulkan panas yang dipancarkan oleh matahari. Sekitar 34% panas matahari kembali di pantulkan ke angkasa oleh atmosfer, awan, dan juga permukaan bumi. Kemudian sekitar 19% diserap oleh atmosfer dan awan, selanjutnya sekitar 47% sisanya mencapai permukaan bumi.

Beberapa fungsi atmosfer antara lain:

  1. Pelindung bumi, agar suhu bumi tetap stabil dan menjaga agar cuaca dan kelembaban udara di dalam bumi juga tetap stabil.
  2. Penyeimbang dan penyeimbang keadaan di dalam dan di luar bumi.
  3. Mengurangi rasa panas yang diberikan langsung oleh cahaya matahari.
  4. Melindungi bumi dari serangan meteor-meteor atau benda-benda luar angkasa.
  5. Menjaga agar grafitasi bumi tetap stabil.

Manfaat Atmosfer

Beberapa manfaat atmosfer antara lain:

  1. Melindungi bumi dari paparan radiasi sinar ultraviolet dengan lapisan ozon. Sinar ultraviolet sangat berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup di bumi.
  2. Melindungi bumi dari benda-benda luar angkasa yang jatuh akibat gaya gravitasi bumi.
  3. Atmosfer juga menjadi media cuaca yang bisa memengaruhi hujan, badai, topan, angin, salju, awan, dan lain sebagainya.
  4. Memiliki kandungan berbagai macam gas yang diperlukan oleh manusia, tumbuhan, dan juga hewan untuk bernafas dan kebutuhan lainnya seperti oksigen, nitrogen, karbondioksida.
Read More

Hidrosfer

 Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Pembentukan hidrosfer berasal dari berbagai sumber air yang ada di bumi.[1] Kata hidrosfer berasal dari kata bahasa Inggris hydrosphere; hydro berarti air dan sphere berarti bulatan atau lingkup. Jadi, hidrosfer merupakan lapisan air yang menyelimuti bumi Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danausungailautoseansalju atau gletserair tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara.

Read More

Efek Rumah Kaca

 

Efek rumah kaca adalah kemampuan atmosfer untuk mempertahankan suhu udara panas yang nyaman dalam perubahan nilai yang kecil. Unsur pembentuk efek rumah kaca ialah gas rumah kaca yang menahan panas keluar dari Bumi. Peran utama adanya efek rumah kaca adalah suhu udara di bumi dapat berada pada nilai yang nyaman bagi makhluk hidup. Tanpa efek rumah kaca, Bumi akan memiliki suhu rata-rata yang sangat dingin serta dapat membahayakan keberlangsungan hidup dari makhluk hidup.[1] Efek rumah kaca pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada tahun 1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya.

Penggambaran singkat tentang pertukaran energi antara matahari (sebagai sumber), permukaan bumi, atmosfer bumi dan angkasa (tempat pelepasan). Kemampuan atmosfer untuk menangkap dan melepaskan energi merupakan karakteristik yang menentukan terjadinya efek rumah kaca.

MarsVenus, dan benda langit yang memiliki atmosfer lainnya (seperti satelit alami SaturnusTitan) memiliki efek rumah kaca, namun artikel ini hanya membahas pengaruh di Bumi. Efek rumah kaca untuk masing-masing benda langit tadi akan dibahas di masing-masing artikelnya.

Efek rumah kaca pada Bumi dapat terpisah untuk menunjuk pada dua hal yang berbeda:

  • Efek Rumah Kaca Alami yang terjadi secara alami di bumi
  • Efek Rumah Kaca Ditingkatkan terjadi akibat kegiatan manusia seiring dengan pemanasan global.

Read More

Vegetatif Alami

 

Perkembangbiakan Vegetatif pada Tumbuhan: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

Rafi Aufa Mawardi - detikEdu
Selasa, 16 Agu 2022 14:15 WIB
Ilustrasi Tanaman Hias Pengusir Lalat
Foto: Getty Images/iStockphoto/sKrisda/Ilustrasi tumbuhan
Jakarta - 

Tumbuhan adalah makhluk hidup yang dapat berkembang biak untuk mendapatkan organisme baru dari induknya. Perkembangbiakan pada tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu generatif dan vegetatif. Dalam hal ini, bagaimana perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan?

Sebelum memahami perkembangbiakan vegetatif, siswa juga perlu memahami perbedaannya dengan perkembangbiakan generatif.

Perkembangan generatif pada tumbuhan adalah proses reproduksi melalui penyerbukan alami dengan bantuan angin dan serangga. Kemudian, ada alternatif lain jika dirasa perkembangbiakan generatif kurang efektif yaitu dengan perkembangbiakan vegetatif.

Pengertian Perkembangbiakan Vegetatif

Menurut penelitian ilmiah berjudul Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif (2012) yang ditulis oleh Rahman dan kawan kawan, bahwa perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan adalah reproduksi tumbuhan dengan menggunakan bagian-bagian seperti batang, cabang, ranting, pucuk, umbi dan akar untuk menghasilkan tanaman baru.

Perkembangbiakan vegetatif ini diimplementasikan tanpa melalui proses perkawinan dan tidak melalui biji dari induknya.

Hal ini yang membedakan dengan perkembangbiakan generatif yang memang melalui proses penyerbukan alami.

Intinya, perkembangbiakan vegetatif akan merangsang tunas adventif untuk menghasilkan tanaman yang sempurna memiliki batang, daun, dan juga akar.

Secara umum proses perkembangbiakan ini didasarkan pada kemampuan tumbuhan untuk membentuk akar atau tunas adventif.

Jenis Perkembangbiakan Vegetatif

Melansir dari buku Pembiakan Vegetatif dalam Hortikultura (2010) yang ditulis oleh Bambang B. Santoso jika ada dua jenis dari perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan, yaitu:

1. Perkembangbiakan Vegetatif Alami

Perkembangbiakan vegetatif alami adalah proses reproduksi pada tumbuhan yang dapat diketahui pada tumbuhan muda yang baru tumbuh dan berkembang dari bagian-bagian vegetatif dari tumbuhan induk.

Ada dua cara dalam perkembangbiakan vegetatif alami:


- Melalui penggunaan biji apomiktis

- Melalui penggunaan organ khusus pada tumbuhan


2. Perkembangbiakan Vegetatif Buatan

Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah proses reproduksi tumbuhan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya.

Tanpa campur tangan oleh manusia, maka tumbuhan tersebut tidak dapat berkembangbiak dengan sendiri. Ada tiga cara pada proses perkembangbiakan ini, yakni:

- Perangsangan pembentukan akar dan tunas adventif

- Penyambungan dua bagian vegetatif tanaman

- Perbanyakan vegetatif mikro dengan menggunakan teknik kultur jaringan.


Manfaat Perkembangbiakan Vegetatif

Implementasi dari proses perkembangbiakan vegetatif ini memiliki beberapa manfaat daripada perkembangbiakan generatif, yakni:

1. Tumbuhan dari hasil perbanyakan akan seragam dan identik dengan tumbuhan induknya

2. Penyediaan tumbuhan akan lebih cepat

3. Hasil perbanyakan terhindar dari penyakit tanah saat pembibitan (seedling soil borne diseases)

4. Untuk beberapa jenis perkembangbiakan pada tumbuhan ini lebih murah

5. Kemungkinan tumbuhan yang heterozigot diperoleh dengan tanpa adanya perubahan genetik

Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

About

Popular Posts

Blog Archive

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

BTemplates.com

Blogroll

Blogroll

About

Copyright © Pelajaran Online[RISA] | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com