Gunung berapi meletus adalah fenomena yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut Bumi, yang didorong keluar oleh gas bertekanan tinggi. Magma sendiri merupakan cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan Bumi dengan suhu sangat tinggi, mencapai lebih dari 1.000 derajat Celsius. Dilansir dari laman BPBD Kabupaten Kendal, Kamis (6/8/2015) letusan gunung berapi membawa batu dan abu yang bisa menyembur hingga sejauh radius 18 km atau lebih. Sementara material lain seperti lava dapat mengalir sampai 90 kilometer jauhnya. Namun ternyata, tidak semua gunung berapi sering meletus atau erupsi. Adapun beberapa gunung berapi di Indonesia yang diketahui pernah meletus antara lain Gunung Semeru, Gunung Kelud, Gunung Agung, Gunung Merapi, Gunung Galunggung, Gunung Tambora, Gunung Awu, serta Gunung Krakatau. Di samping itu, para ahli vulkanologi juga telah mengategorikan erupsi gunung berapi berdasarkan standarnya, lantaran memiliki sifat yang berbeda-beda. Baca juga: Langkah-langkah Penyelamatan Diri saat Terjadi Gunung Meletus Gunung berapi yang akan meletus juga biasanya ditandai dengan beberapa hal termasuk: Suhu di sekitar gunung naik Mata air menjadi kering Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa) Tumbuhan di sekitar gunung layu Binatang di sekitar gunung bermigrasi Seperti dilansir dari Sciencing, Jumat (20/4/2018) ahli geologi membagi gunung berapi menjadi tiga kelompok yaitu gunung api perisai kerucut, gunung kerucut komposit atau api strato yang mewakili 60 persen dari gunung api di dunia, serta gunung kerucut cinder. Sebenarnya, bagaimana proses gunung meletus? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, rahasia alam semesta kali ini membahas mengenai tiga proses meletusnya gunung berapi. Proses gunung meletus 1. Terjadinya gempa bumi dan meningkatnya emisi gas Peristiwa gunung meletus adalah ketika magma bergerak di perut Bumi tepatnya di bawah gunung berapi, aktivitas ini memicu gempa bumi secara berkala dengan intensitas dan kekuatan yang semakin meningkat. Baca juga: Kenapa Gunung Berapi Meletus? Lihat Foto Ilustrasi erupsi gunung berapi yang menyebabkan gempa vulkanik di Indonesia(pixabay) Sementara itu, fumarol yaitu celah terbuka tempat keluarnya gas akan memuntahkan berbagai material seperti uap, karbon dioksida, belerang, serta gas beracun lainnya. Meningkatnya emisi gas dan gempa bumi kerap kali menjadi penanda utama bahwa gunung akan meletus. Terjadinya gempa bumi yang terus-menerus dan peningkatan emisi gas, umumnya merupakan tahap pertama erupsi gunung. 2. Keluarnya abu dan uap panas Proses gunung meltus selanjutnya ialah keluarnya abu dan uap air melewati lubang atau celah di gunung yang telah terbuka. Sebagai contoh, pada letusan freatik yang terjadi ketika magma memanaskan permukaan atau air tanah yang dilepaskan melalui lubang dan celah baru. 3. Pembentukan kubah lava Kemudian, tahap yang terakhir dari erupsi gunung berapi yakni pembentukan kubah lava atau disebut sebagai lava dome. Kubah lava dapat terbentuk karena magma yang mengalir di permukaan mengalami penurunan tekanan. Selain itu, suhu yang membeku membantu pembentukan suatu bentuk seperti kubah. Baca juga: Gunung Semeru Meletus, Ini 3 Proses Terjadinya Erupsi Gunung Berapi Lalu, ketika gunung api menjadi lebih aktif, terjadilah serangkaian proses penumpukan kubah yang kemudian runtuh, dan menyebabkan letusan kuat. Para ahli juga mengidentifikasi pembentukan kubah lava menggunakan peralatan ilmiah yang dimiliki. Pasalnya, penumpukan kubah lava tidak dapat terlihat dengan mata telanjang. Mereka menggunakan satelit GPS maupun peralatan lainnya guna mencatat aktivitas gunung berapi. Lantas, apa yang dapat kita lakukan jika terjadi letusan gunung berapi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memaparkan hal-hal yang perlu Anda lakukan ketika berada di wilayah yang dekat dengan gunung meletus, antara lain" Menghindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar Melindungi diri dari abu letusan dan awan panas jika berada di tempat terbuka Persiapkan diri mengenai adanya kemungkinan bencana susulan Menggunakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti baju lengan panjang, celana panjang, topi dan sebagainya Hindari memakai lensa kontak Memakai masker untuk menutupi mulut dan hidung.
Selasa, 18 Oktober 2022
Langganan:
Postingan (Atom)
About
Popular Posts
-
Isi kandungan hr Bukhari dari Abu Hurairah tentang kekuasaan dan rahmat Allah Pada pertemuan ini kita masih membahas tema tentang Menikmat...
-
A. Hadis Riwayat Bukhari dari Abu Hurairah Rahmat Allah melebihi murka-Nya . Dari Sahabat Abu Hurairah ra., Rasulullah Saw. bersab...
-
MERAIH BERKAH DENGAN SIKAP JUJUR DALAM MUAMALAH (Al-Qur'an Hadits Kelas 9 pertemuan 2) MERAIH BERKAH DENGAN SIKAP JUJUR DALAM MUAMA...
Categories
Blog Archive
- November 2022 (91)
- Oktober 2022 (1)
Cari Blog Ini
Diberdayakan oleh Blogger.